2013-02-23

Lemak Dalam Sabun

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan
Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/53/A_bar_of_soap.jpg/220px-A_bar_of_soap.jpg
Sabun yang mencair dan kemudian membeku

Macam-macam sabun:
Macam-macam Sabun
a.      Shaving Cream
b.      Sabun Cair
c.       Sabun kesehatan
d.      Sabun Chip
e.       Sabun Bubuk untuk mencuci
a.      Bahan Baku Minyak/Lemak :Minyak nabati atau lemak hewan
b.      Bahan Baku  Alkali   :Misalnya KOH atau NaOH Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines
c.       Bahan Pendukung                   :Bisa berupa Zat aditif atau berupa garam NaCl
Metode pembuatan Sabun dalam skala industri rumahan:
  1. Metode Batch
2.       Metode Kontniu

Reaksi dasar Pembuatan Sabun:
Reaksi dasar pembuatan sabun adalah saponifikasi yaitu
 
              3Na OH + ( C17H35COO)3C3H5 )         ---->       3C17H35COONa + C3H5 (OH)3
                SODA    GLYCERYL STEARAT     ---->          SOD. STEARAT    GLYCERIN.
Atau reaksi,
              C17H35COOH     + NaOH               --------> C17H35COONa   +    H2O
              STEARIC ACID     SODA                              SOD. STEARAT           AIR
       Yaitu dengan tersabunnya asam lemak dan alkali baik asam yang terdapat dalam keadaan bebas atau asam lemak yang terikat sebagai minyak atau lemak ( glyserida ).
       Lemak dan minyak tidak terkomposisi dari gliserida yang hanya berisi satu asam lemak saja, tetapi merupakan campuran atau kombinasi. Tersedia asam lemak dengan dengan kemurnian 90% atau lebih yang merupakan hasil dari produksi khusus saja.


Pembuatan Sabun Mandi:
Sabun mandi sering dibuat dari campuran tallow (lemak binatang) dan minyak kelapa dengan perbandingan 80 / 20 atau 90 / 10 dan sabun superfat dengan rasio 50 / 50 atau 60 / 40 penambahan asam lemak bebasnya 7 – 10 % saja. Sabun superfat biasanya digunakan untuk kulit yang sangat sensitif seperti kulit bayi atau kulit yang sangat kering. Sabun deodorant mengandung agent pengikat untuk pewanginya yaitu 3,4.5’ tribromosalisilanilide ( TBS ) untuk menjaga penguraian dan penguapan senyawa pewanginya (fragran atau essensial oil ).
                 
Cara Kerja Sabun
                Molekul sabun terdiri dari bagian yang disebut ekor dan kepala. Ekor sabun terdiri dari bahan minyak dan kepala sabun terdiri dari bahan air (lihat bahan pembuat sabun). Karena ekor sabun terdiri dari minyak, maka ekor sabun akan bisa menyatu dengan kotoran yang terdiri dari minyak juga. Sementara itu kepala sabun yang terdiri dari air akan melekat dengan molekul air. Hal inilah yang membuat sabun dapat membawa minyak.

Kandungan As. Karboksilat dalam sabun:
Asam sitrat
C6H8O7, atau:
CH2(COOH)•COH(COOH)•CH2(COOH)
 
Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan deterjen. Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.
Metode pembuatan sabun:
  Metode Batch
       Pada proses batch, lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali (NaOH atau KOH) berlebih dalam sebuah ketel. Jika penyabunan telah selesai, garam garam ditambahkan untuk mengendapkan sabun. Lapisan air yang mengandung garam, gliserol dan kelebihan alkali dikeluarkan dan gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan. Endapan sabun gubal yang bercampur dengan garam, alkali dan gliserol kemudian dimurnikan dengan air dan diendapkan dengan garam berkali-kali. Akhirnya endapan direbus dengan air secukupnya untuk mendapatkan campuran halus yang lama-kelamaan membentuk lapisan yang homogen dan mengapung.
        Sabun ini dapat dijual langsung tanpa pengolahan lebih lanjut, yaitu sebagai sabun industri yang murah. Beberapa bahan pengisi ditambahkan, seperti pasir atau batu apung dalam pembuatan sabun gosok. Beberapa perlakuan diperlukan untuk mengubah sabun gubal menjadi sabun mandi, sabun bubuk, sabun obat, sabun wangi, sabun cuci, sabun cair dan sabun apung (dengan melarutkan udara di dalamnya).
       Metode Kontinu
       Metode kontinu biasa dilakukan pada zaman sekarang. lemak atau minyak dihidrolisis dengan air pada suhu dan tekanan tinggi, dibantu dengan katalis seperti sabun seng. Lemak atau minyak dimasukkan secara kontinu dari salah satu ujung reaktor besar. Asam lemak dan gliserol yang terbentuk dikeluarkan dari ujung yang berlawanan dengan cara penyulingan. Asam-asam ini kemudian dinetralkan dengan alkali untuk menjadi sabun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar