Banyak sabun
merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat
diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium
hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang
dikenal dengan saponifikasi.
Lemak akan terhidrolisis
oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah.
Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari
pembakaran tumbuhan, atau dari arang
kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
Sabun yang mencair dan kemudian membeku
Macam-macam sabun:
Macam-macam
Sabun
a.
Shaving Cream
b.
Sabun Cair
c.
Sabun kesehatan
d. Sabun Chip
e.
Sabun Bubuk untuk mencuci
a.
Bahan Baku Minyak/Lemak :Minyak nabati atau lemak hewan
b.
Bahan Baku Alkali :Misalnya KOH atau NaOH Na2CO3, NH4OH,
dan ethanolamines
c.
Bahan Pendukung :Bisa berupa Zat aditif atau berupa garam
NaCl
Metode pembuatan Sabun dalam skala industri rumahan:
- Metode Batch
2. Metode
Kontniu
Reaksi dasar Pembuatan Sabun:
Reaksi dasar
pembuatan sabun adalah saponifikasi yaitu
3Na OH + ( C17H35COO)3C3H5 )
----> 3C17H35COONa + C3H5
(OH)3
SODA GLYCERYL STEARAT ---->
SOD. STEARAT
GLYCERIN.
Atau reaksi,
C17H35COOH + NaOH
--------> C17H35COONa
+ H2O
STEARIC ACID SODA
SOD.
STEARAT AIR
• Yaitu dengan tersabunnya asam lemak dan
alkali baik asam yang terdapat dalam keadaan bebas atau asam lemak yang terikat
sebagai minyak atau lemak ( glyserida ).
• Lemak dan minyak tidak terkomposisi dari
gliserida yang hanya berisi satu asam lemak saja, tetapi merupakan campuran
atau kombinasi. Tersedia asam lemak dengan dengan kemurnian 90% atau lebih yang
merupakan hasil dari produksi khusus saja.
Pembuatan Sabun Mandi:
Sabun mandi
sering dibuat dari campuran tallow (lemak binatang) dan minyak kelapa dengan
perbandingan 80 / 20 atau 90 / 10 dan sabun superfat dengan rasio 50 / 50 atau
60 / 40 penambahan asam lemak bebasnya 7 – 10 % saja. Sabun superfat biasanya
digunakan untuk kulit yang sangat sensitif seperti kulit bayi atau kulit yang
sangat kering. Sabun deodorant mengandung agent pengikat untuk pewanginya yaitu
3,4.5’ tribromosalisilanilide ( TBS ) untuk menjaga penguraian dan penguapan
senyawa pewanginya (fragran atau essensial oil ).
Cara Kerja Sabun
Molekul sabun terdiri dari bagian yang
disebut ekor dan kepala. Ekor sabun terdiri dari bahan minyak dan kepala sabun
terdiri dari bahan air (lihat bahan pembuat sabun). Karena ekor sabun terdiri
dari minyak, maka ekor sabun akan bisa menyatu dengan kotoran yang terdiri dari
minyak juga. Sementara itu kepala sabun yang terdiri dari air akan melekat
dengan molekul air. Hal inilah yang membuat sabun dapat membawa minyak.
Kandungan As. Karboksilat dalam sabun:
Asam sitrat
CH2(COOH)•COH(COOH)•CH2(COOH)
Kemampuan asam
sitrat untuk meng-kelat
logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan deterjen. Dengan meng-kelat
logam pada air sadah,
asam sitrat memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan
baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan. Demikian pula,
asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada
alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi
pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.
Metode pembuatan sabun:
Metode
Batch
• Pada proses batch, lemak atau minyak
dipanaskan dengan alkali (NaOH atau KOH) berlebih dalam sebuah ketel. Jika
penyabunan telah selesai, garam garam ditambahkan untuk mengendapkan sabun.
Lapisan air yang mengandung garam, gliserol dan kelebihan alkali dikeluarkan
dan gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan. Endapan sabun gubal yang
bercampur dengan garam, alkali dan gliserol kemudian dimurnikan dengan air dan
diendapkan dengan garam berkali-kali. Akhirnya endapan direbus dengan air
secukupnya untuk mendapatkan campuran halus yang lama-kelamaan membentuk
lapisan yang homogen dan mengapung.
• Sabun ini dapat dijual langsung
tanpa pengolahan lebih lanjut, yaitu sebagai sabun industri yang murah.
Beberapa bahan pengisi ditambahkan, seperti pasir atau batu apung dalam
pembuatan sabun gosok. Beberapa perlakuan diperlukan untuk mengubah sabun gubal
menjadi sabun mandi, sabun bubuk, sabun obat, sabun wangi, sabun cuci, sabun
cair dan sabun apung (dengan melarutkan udara di dalamnya).
• Metode Kontinu
• Metode kontinu biasa dilakukan pada zaman
sekarang. lemak atau minyak dihidrolisis dengan air pada suhu dan tekanan
tinggi, dibantu dengan katalis seperti sabun seng. Lemak atau minyak dimasukkan
secara kontinu dari salah satu ujung reaktor besar. Asam lemak dan gliserol
yang terbentuk dikeluarkan dari ujung yang berlawanan dengan cara penyulingan.
Asam-asam ini kemudian dinetralkan dengan alkali untuk menjadi sabun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar